Ngomongin soal kue favorit di hari lebaran itu sebenarnya banyak. Ada nastar, kue almond, dan beberapa kue kaleng yang rasanya nendang banget di lidah. Sayangnya kalau disuruh sharing resepnya, saya tidak tahu hehehe. Nggak bikin soalnya tinggal beli dan langsung hap hahaha.
Tapi ada satu jenis makanan ringan favorit kami di hari lebaran dan dibuat sendiri. Nggak tahu deh apakah ini termasuk kue atau bukan, namanya tapai ketan. Tapai ini enak banget dimakan dengan emping. Makanya pas ke pasar nggak lupa kami juga belanja emping mentah untuk digoreng sendiri.
Bikin tapai ketan ini cukup panjang prosesnya, tapi nyantai sih. Beda dengan bikin kue dari tepung-tepungan. Bikin keringetan dan capek. Tapi kalau membuat tapai ketan, capeknya dikit aja deh kayaknya wkwkwk.
Untungnya sih membuat tapai ini dilakukan beramai-ramai. Tapi neneklah yang memiliki peran paling besar. Beliau yang mulai memasak dari awal, kami para cucunya tinggal bantu membungkus saja hehehe.
Cara Membuat Tapai Ketan
Bahan:
2 kg ketan
3 keping ragi tapai tumbuk hingga halus
100 ml air gula
½ siung bawang putih
Cup puding untuk wadah, biar air tapai tidak luber kemana-mana
Cara Membuat:
- Cuci bersih ketan dan rendam semalaman
- Setelah didiamkan semalaman, buang air rendaman dan kukus.
- Setelah kukusan pertama ketan dicuci kembali lalu dikukus untuk kedua kali hingga matang sempurna
- Dinginkan ketan yang telah dikukus tersebut
- Setelah ketan benar-benar dingin kemudian campurkan ragi yang telah dihaluskan. Pastikan pada pencampuran ini ragi benar-benar rata.
- Potong tipis-tipis bawang putih campurkan dalam air gula.
- Siapkan cup puding ukuran kecil untuk wadah, kemudian olesi dengan sedikit air gula yang telah dicampur bawang tadi lalu masukkan ketan yang sudah di ragi secukupnya lalu tutup.
- Lakukan langkah ke 7 hingga semua ketan habis.
- Masukkan lagi ke dalam wadah tertutup dan simpan selama dua malam.
- Tapai yang sudah jadi memiliki ciri-ciri berair dan tekstur ketan yang sangat lunak.
Mitos Seputar Tapai Ketan
Nenek saya memiliki beberapa mitos, entah percaya entah tidak ya, tapi ini memang kejadian waktu kami membuatnya kemarin. Kebetulan adik saya sedang tidak puasa waktu membuat tapai ini dan disuruh nenek untuk membungkusnya. Sedangkan saya karena menyempatkan diri tidur siang, akhirnya cuma jadi penutup cup wkwkwk.
Nah setelah selesai membungkus tapai, nenek baru tahu kalau adik saya sedang halangan. Dan beliau nyeletuk wah nanti tapainya merah. Dan kami pun harap-harap cemas apakah benar atau tidak. Karena di akhir-akhir kakak perempuan saya yang melanjutkan mengisi tapai di cup.
Dan hari yang dinantipun tiba. Awalnya memang tidak ada tapai yang merah, mungkin karena belum jadi. Namun kemudian di sebagian tapai benar-benar muncul merah-merahnya. Padahal kami sudah menebak itu mitos bahkan bapak pun bilang itu hanya pengaruh bawang hehehe.
Tapi saya juga tidak tahu sih yang jadi merah yang diisi kakak atau adik. Dan mitos ini benar atau tidak hihihi. Yang jelas tapainya tetap enak dan manis. Bisa dimakan bareng emping.
Nah teman-teman apa saja kue yang dibuat di rumah? Memang sih ya sekarang sudah banyak penyedia kue lebaran yang cantik-cantik dengan harga terjangkau. Tapi untuk beberapa makanan favorit terkadang kalau tidak dibuat sendiri rasanya kurang mantap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar dengan link hidup akan dihapus ya....