Hal-hal Yang Membuatku Bahagia Saat Ini

Tema hal-hal yang membuat bahagia sebenarnya sudah pernah ada di BPN Ramadan Blog Challenge tahun lalu. Meski agak beda dengan tahun ini karena ada atau sedihnya. Jadi tema hari ini sebenarnya adalah hal-hal yang membuat bahagia atau sedih.

Baca Juga: 7 Hal Yang Paling Membuat Bahagia

Mau bahas hal-hal yang membuat bahagia kok ya sudah pernah dibahas, ntar yang baca bosen hehehe. Mau bahas yang sedih-sedih itu rasanya kayak gimana ya .... Saya yang orangnya sanguin ini paling tidak suka dengan kesedihan. Seperti anak-anak yang selalu ingin bahagia.

Terus tiba-tiba saya ingat sesuatu. Bulan ini saya juga sedang berbahagia. Ada tiga kabar sekaligus yang membuat saya merasakan hal tersebut. Mungkin ini yang namanya berkah Ramadan kali ya. Memangnya apa saja itu?

1. Libur Lebaran Diperpanjang

Siapa sih yang tidak senang ditambahi liburnya? Tentu pada senang semua ya karena libur lebaran menjadi lebih panjang. Jadi ada banyak hal yang bisa dilakukan tidak melulu mikirin pekerjaan kan? Meski yah masih aja ada tumpukan yang entah kapan selesainya. 

Tidak seperti tahun lalu atau dua tahu sebelumnya, cuti bersama tidak ada dengan alasan adanya pandemi Covid-19. Dan saya sudah seperti Bang Thoyib yang dua kali lebaran nggak pulang-pulang. Duh sedihnya ya.... Tahun 2020 masih mending sih bisa pulang tapi 2021 kemarin saya tidak pulang. 

Sayangnya karena hanya dengan Surat Keputusan Bersama jadinya cuti tahunan tetap kepotong. Tapi tidak masalah sih yang penting libur barengan kan. 

2. Dapat Cuti

Sebenarnya saya agak deg-degan sewaktu mau mengajukan cuti. Boleh atau tidak ya? Takutnya cuti nyambung cuti bersama tidak boleh. Teman kantor malah me re-schedule tiketnya saking khawatirnya nggak dapat cuti. Tapi dia juga masih ada tanggungan pekerjaan juga sih yang tidak bisa dibawa pulang.

Hingga akhirnya keberanian itu muncul setelah salah satu teman mengajukan cuti dan disetujui. Ikutanlah saya mengajukan cuti meski masih ada rasa takut-takut. Karena belum ada aturan yang jelas tadi.

Alhamdulillah setelah memberanikan diri saya diizinkan cuti. Rasanya bahagia sekali bisa libur agak lama di kampung halaman. Total ada empat belas hari. Dan saya bukan tipe orang yang cuti dengan benar-benar meletakkan pekerjaan, kadang sebagian tanggung jawab masih saya pikul. Saya juga curi-curi waktu kerja dikala cuti.

Merasa rugi?

Enggak sih, karena saya yakin Allah Maha Tahu, dan apa yang saya perbuat semoga bisa mengurangi dosa yang pernah saya lakukan.

Nah setelah sehari saya mengajukan cuti, akhirnya keluar aturan Kemenpan tentang pemberian cuti. Jujur saya takut kalau dilarang cuti dan tidak mau membaca aturan tersebut. Dan belum sempat membaca sudah diajak rapat oleh pimpinan.

Keluar rapat eh ada yang kasih selamat kepada saya karena diperbolehkan cuti. Jadi cuti saya sah 100 persen ya .... Duh bayang-bayang kampung halaman sudah di depan mata. Bahagia banget kan.

3. Dapat Tunjangan Kinerja Hari Raya 50%

Semenjak pandemi memang sebagian besar masyarakat dirundung kesedihan termasuk saya. Tunjangan Kinerja 13 dan 14 dilakukan refocusing anggaran selama dua tahun kemarin untuk penanggulangan Covid-19.

Sedih, iya banget lah. Sedihnya dobel sudah tidak bisa pulang uang yang harusnya bisa ditabung untuk ongkos juga tidak ada. Eh kok malah membahas kesedihan hehehe.

Tapi tetap kami syukuri kok. Syukur karena masih diberikan penghasilan yang cukup, karena banyak di luar sana yang sangat kesusahan akibat pandemi ini. Dan alhamdulillah rezeki yang diberikan ke kami juga sangat berkah karena ternyata lebih dari cukup.

Kabar gembira datang beberapa hari lalu. Ketika presiden mengumumkan adanya tunjangan kinerja 50 persen. Meski berharap bisa 100 persen, namun dikasih segini saja sudah bersyukur banget. Ya kalau kementrian di bawah naungan Bu Sri Mulyani, 50 persen itu sudah banyak sih ya.

Namun kabar ini juga membuat saya bahagia. Setidaknya ada tambahan penghasilan lain lagi di Bulan Ramadan ini.