Rabu, 06 September 2023

# film # review

Wedding Agreement, Pernikahan Bukan Untuk Dipermainkan




Mungkin agak telat baru mereview film ini sekarang. Tapi memang baru sempat sekarang review nya heheh jadi ditulis aja deh daripada enggak. 

Kalau kebanyakan drama korea yang sudah saya tonton yang berkisah tentang nikah kontrak dan sejenisnya itu pasti kedua belah pihak setuju. Jujur sih saya sebenarnya tidak suka dengan kisah yang seperti ini. Kesannya tu ya kayak mempermainkan suci dan sakralnya ikatan pernikahan. Apalagi pernikahan itu janji kita dengan Yang Maha Kuasa. 

Nah akhirnya nemuin film Wedding Agreement ini. Setuju banget sama tokoh utama perempuannya, Tari. Bahwa menikah bagi dia itu harus dijalani sungguh-sungguh karena menikah adalah ibadah. Bukan malah membuat perjanjian setahun kemudian cerai. 

Informasi Film 

Judul    : Wedding Agreement

Rilis     : 8 Agustus 2019

Pemeran : Reval Hady sebagai Bian
                 Indah Permatasari sebagai Tari
                 Aghniny Haque sebagai Sarah
                 Jeff Smith sebagai Aldi
                 Ria Ricis sebagai Ami
                 Mathias Mucus sebagai Pakde
                 Ria Irawan sebagau Bude
                 Bucek Depp sebagai Papa Bian
                 Unique Priscilla sebagai Mama Bian

Sutradara    : Archie Hekagery

Produser     : Chand Parwez Servia, Fiaz Servia

Berdasarkan Novel Wedding Agreement karya Mia Chuz

Sinopsis




Film dibukan dengan adegan pernikahan Bian dan Tari. Namun ternyata pernikahan itu adalah hasil perjodohan orang tua Bian dan Pakde dan Budenya Tari. Selepas menikah, Bian malah menyodorkan sebuah perjanjian bahwa pernikahan yang mereka jalani akan berakhir setelah satu tahun dan selama dalam ikatan pernikahan tak ada saling mencampuri hidup satu sama lain.

Tari yang menganggap pernikahan ini serius dan merupakan ibadah berusaha menarik perhatian Bian. Rumah tangga yang sudah terjalin tak boleh runtuh. Dan Tari berusaha sekuat tenaga meski tahu suaminya masih menaruh hati pada kekasihnya yaitu Sarah.

Hati Bian mulai bimbang, antara Tari dan Sarah. Dia bingung memilih hingga akhirnya Tari pergi. Bian merasa kehilangan dan akhirnya memantapkan hati memilih Tari, sayang Tari malah salah paham saat melihat Bian melakukan pelukan perpisahan dengan Sarah.

Pesan Moral Dalam Kisah Ini




Film Wedding Agreement ini banyak memberikan pesan moral bagi para penontonnya. Pertama jangan pernah bermain-main dengan pernikahan. Karena pernikahan adalah ikatan yang suci dan janji kita kepada Yang Maha Kuasa.

Kedua, mungkin ini sulit tapi ketika kita sudah tidak berjodoh dengan orang yang kita cintai sebaiknya lupakan. Jangan malah dikejar apalagi sampai berbuat maksiat dan dzalim. Seperti dalam film Wedding Agreement ini, selain mendzalimi istrinya sendiri Bian juga telah berbuat dzalim kepada Sarah dan juga keluarga besar Bian dan Tari.

Ketiga ketika rumah tangga oleh bahkan sejak di awal pernikahan, seorang Tari berusaha keras mempertahankannya. Meski ia merasa sia-sia toh ternyata usahanya mendatangkan hasil. Bian merasa bersama Tari ia bisa berubah menjadi lebih baik. Seperti salatnya yang mulai tepat waktu, tidak lagi mengkonsumsi barang haram seperti alkohol dan lain sebagainya. Hingga akhirnya benih-benih cinta itu tumbuh dan rumah tangga mereka selamat.

Keempat, jika istri pergi harus seizin suami. Ini terjadi pada Tari waktu dia pergi tanpa seizin suaminya. Bian melarangnya pergi karena ada arisan keluarga. Tapi Tari yang sebelumnya marah karena Sarah datang kerumah memilih pergi dan beralasan bahwa Bian memberitahunya mendadak. Padahal saat Bian memberitahu papa nya ulang tahun dan mendadak juga Tari mau tuh pergi. Nah di perjalanan waktu masuk tol, saldo kartu tol Tari habis. Setelahnya malah ban mobilnya bocor dan mesinnya mengeluarkan asap. Akhirnya Tari minta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Kelima, Pernikahan karena perjodohan tak selamanya buruk. Buktinya Bian dan Tari justru akhirnya menjadi pasangan yang baik. Meski awalnya kita akan melihat Tari begitu tersiksa dengan kelakukan Bian. 

Keenam, Pantang menyerah dan banyak akal. Tari dalam film ini begitu gigih mempertahankan rumah tangga. Dia memakai cara halus untuk menarik perhatian Bian. Dengan cara meminta kompensasi tiap Bian merasa bersalah. Dengan begitu  mereka menjadi lebih dekat. Bahkan saat sakit Tari dengan telaten merawat Bian. 

Plus Minus Film Wedding Agreement




Ada beberapa poin plus dalam film yang saya tonton ini antara lain:
  • Akting pemerannya nampak natural, apalagi chemistry Bian dan Tari begitu terasa.
  • Ada beberapa scene yang menyentuh bikin para penontonnya ikutan nangis. Beneran teraduk-aduk emosi kita meski ada juga sesi-sesi romantis yang bikin gemes.
  • Outfit Tari bisa dijadikan contoh bagi hijaber. Di film ini outfit yang dikenakan Tari cukup menarik perhatian saya hehe, terlihat keren, modern namun tetap syar'i. Bisa banget deh jado referensi.
Sementara untuk poin minusnya antara lain:
  • Nggak tahu kenapa tapi kalau memperhatikan pakaian Bian saat pernikahan kenapa beda sendiri warna bajunya ya? Apakah memang seperti itu dalam novel? Agak aneh sih hihi
  • Porsi Sarah sebagai orang ketiga disini masih terasa sangat kurang, sebenarnya emosi penonton bisa ditingkatkan disini agar sama seperti Bian bingung harus pilih yang mana.
  • Kisah dalam film ini benar-benar fokus pada Bian dan Tari jadi tokoh lain seperti tidak ada masalah sama sekali. Saya sih menikmati saja tapi rasanya kurang hidup aja dengan meniadakan konflik/permasalahan tokoh pelengkapnya.
  • Kisah ini banyak menyentuh agama, tapi ada satu yang gagal yaitu ketika Aldi ke rumah Tari. Tari yang pandai ilmu agama seharusnya tahu bahwa menerima tamu laki-laki sementara suami tidak ada di rumah itu adalah salah. Apalagi sempat makan, berapa lama tuh bertamunya, meskipun disini ceritanya sepupu ya, jangankan sepupu, ipar aja bisa jadi pelahap maut.
  • Banyak yang bilang endingnya agak failed ya, meski happy ending tapi agak kurang greget ya. Tari yang kemana-mana naik mobil pribadi tiba-tiba naik MRT dan nggak tahu dimana letak Pengadilan Agama. lah apa nggak nanya aja sama orang atau aplikasi map hehe.

Kesimpulan

Meskipun agak gagal untuk skenario akhirnya, namun film seperti ini jujur saya suka. Ketegasan Tari dan niatnya untuk mempertahankan rumah tangga adalah hal yang benar. Meskipun mungkin kita akan bersimpati pada Sarah orang yang tersakiti karena pernikahan ini. Cukup enjoy sih menikmati lakon dalam kisah ini jadi boleh lah di rating 4,5/5





3 komentar:

  1. suka banget sama akting Refal Hady di film ini, sampai dijadikan series :D

    BalasHapus
  2. Aduh bian gimana si. Udah dikasih istri cantik malah dianggurin. Saya sebagai laki-laki gemes melihat tingkah bian.

    BalasHapus

Terima kasih sudah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar dengan link hidup akan dihapus ya....