Minggu, 08 Januari 2023

# Cerita # piknik

Mudik Lagiiiiii




Alhamdulillah wa syukurillah, tak terasa telah sampai di awal tahun. Banyak hal yang telah di lalui pada tahun 2022 lalu. Salah satunya mudik. Yah mungkin 2022 menjadi catatan mudik terbanyak saya selama berkeluarga. Biasanya hanya sekali setahun bahkan pernah absen mudik, di 2022 ini saya mudik sampai 3 kali. Malah saya berpikir apa sebaiknya mudik tiap triwulan saja? Hehe.

1. Mudik Lebaran




Lebaran lalu Alhamdulillah dapat cuti lima hari dan bisa mudik. Berhubung waktu yang singkat maka kami memutuskan untuk mudik menggunakan pesawat. Dari Riau ke Jogja lumayan juga sih kalau perjalanan darat. Tapi kalau pakai pesawat emang bikin jebol kantong sih karena kami berlima. Tapi alhamdulillah kebantu sama gaji 14 dan Tunjangan Kinerja meski cuma 50 persen. Harapannya tahun 2023 ini bisa full ya hehehe. Toh kami kerjanya udah kayak kerja rodi, bukan PNS yang sering dipikirkan horang-horang.

Sebenarnya cukup menikmati sih suasana Ramadhan dan lebaran di kampung, bisa nostalgia. Bocilpun senang karena habis taraweh dikasih aneka snack jajanan. Cuma jalan-jalannya aja yang kurang. Dan pas jalan-jalanpun dimana-mana masih rame banget, plusnya puas aja kulineran pas buka puasa.


2. Mudik Ketika Simbah Sakit




Ini mudik yang paling bikin sedih. Sore itu sesudah kelas kuliah berakhir saya mendapatkan kabar buruk mengenai kondisi kesehatan nenek. Nenek masuk ruang ICU karena pecah pembuluh darah di otak. Hal ini dikarenakan tekanan darah tinggi seorang pasien. Padahal tekanan darah Simbah tidak pernah tinggi lho.

Pembelajaran sih buat kita semua yang punya tekanan dara tinggi untuk berhati-hati. Perlu sekali untuk kontrol ke dokter minimal sebulan sekali untuk cek tensi darah agar selalu stabil. Nah mungkin apa yang dialami Indra Bekti saat ini mirip kasusnya dengan nenek saya ini. 

Dokter kemudian memberikan opsi untuk simbah apakah tetap dibiarkan seperti ini, karena darah akan terus mendesak otak. Atau dioperasi namun dokter tidak bisa memberikan jaminan kesembuhan. Jujur rasanya dilema sekali. Tapi akhirnya setelah musyawarah kami memutuskan untuk mengoperasi nenek, meskipun peluangnya kecil setidaknya kami sudah berusaha untuk beliau daripada hanya membiarkannya.

Alhamdulillah operasi berjalan lancar dan keesokan harinya saya sudah harus kembali ke tempat kerja. Saat itu adalah saat pertemuan dengan keluarga. Sehari setelah sampai di rumah saya mendapat kabar bahwa nenek mulai sadar dan sudah dipindah ke ruang rawat biasa. Namun harapan kami agar nenek seperti sedia kala belum dikabulkan oleh Allah. Beliau dipanggil setelah beberapa hari dirawat di ruang perawatan.

Sedih sekali rasanya, nenek yang biasanya ceria dan sehat diusianya yang sudah senja sangat membuat kami takjub. Rahasia nenek tetap sehat adalah dengan berjalan, makan sedikit (tidak berlebihan), mengunyah pelan dan istirahat cukup.

Alfatihah buat nenek semoga Allah lapangkan kuburnya. Amiin

Baca Juga: Amplop Lebaran

3. Mudik Akhir Tahun




Mudik akhir tahun sebenarnya sesuatu yang memang sudah direncanakan. Namun ada hal tak terduga di luar rencana. Perencanaan dimulai dari desain mobil yang memang sudah diupgrade untuk perjalanan jauh yang lebih nyaman dan penambahan rak di atas atap mobil untuk membawa oleh-oleh. 

Namun sayangnya belum bisa terealisasi sesuai rencana. Karena ternyata keluarga di kampung malah liburan ke Jakarta. Ya sudahlah akhirnya semingguan di Jakarta meski beda suasana namun tetap kumpul bersama. Yang jelas tetap seru sih.

Setelah di Jakarta seminggu akhirnya berangkat ke Jawa dan hanya singkat saja kepulangan kali ini mungkin hanya sekitar 4 hari. Dan kali ini tambah simbah yang biasanya menyambut, pagi sudah bangun masak nasi, kadang simbah duduh di samping rumah sambil ngantuk-ngantuk. Bapakpun kehilangan sosok beliau yang biasanya ada di rumah.


Liburan memang selalu terasa singkat, rasanya belum puas dengan jadwal yang begitu padat. Capek iya senang iya yang jelas menyambung silaturahmi dengan keluarga yang lama tak bersua. Meski semua telah berbeda, nenek sudah tidak ada, ibu juga sudah lama tiada, terasa sekali kalau diri ini semakin menua.


Tidak tahu apa rencana untuk kami tahun 2023 ini. Yang jelas sangat bersyukur masih diizinkan mudik sampai tiga kali setahun. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan kelancaran rezeki untuk bersua dengan keluarga.

Bagaimana kisah mudikmu tahun ini?
 

5 komentar:

  1. Wah, aku sih mau gak mau ya nengokin ibu dan ibu mertua rutin , tapi akhir tahun ini bisa kumpul sama klg besar aku

    BalasHapus
  2. 🥲 semoga sll dirahmati Allah AWT.. aamiin

    BalasHapus
  3. Seneng bisa beberapa kali mudik mbaa 😄. Aku akhirnya pun mudik ke Medan setelah trakhir itu 2018. Biasanya 2 THN sekali, Krn gantian mudik ke solo kampung suami juga. Tapi sejak mertua meninggal 2-2 nya, akhirnya kalo mudik ya ke Medan aja. Tapi tau sendiri tiket pesawatnya kalo ber4 🤣🤣.makanya aku ga terlalu sering kesana juga.

    Pengennya THN ini bisa road trip, tapi rasanya ga mungkin juga sih. Terlalu lama di jalan, sayang cutinya. Tapi itu msh jadi impianku banget road trip ke Medan

    BalasHapus
    Balasan
    1. tunggu tol jadi mbak biar lebih cepet hehehe, sebenarnya kalau nggak terhukum cuti mau-mau aja sih jalan santai sambil menikmati sajian setiap daerah. Tapi kalau ingat cuti dah mo habis langsung gas pol deh wkwkwkwk

      Hapus

Terima kasih sudah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar dengan link hidup akan dihapus ya....