Rabu, 22 Juni 2022

Tiga Antologi Bersama IIDN




Tak terasa 24 Mei lalu salah satu komunitas perempuan yaitu Ibu-ibu Doyan Nulis sudah memasuki usia ke 12 tahun. Waktu memang bergerak begitu cepat. Rasanya baru kemarin saya ikut bergabung di komunitas penulis tersebut. Nyatanya dari jejak Facebook sudah sejak Agustus 2014 saya bergabung bersama IIDN, ini artinya  sudah hampir 8 tahunan saya bergabung.

Ada banyak hal yang saya lalui bersama komunitas tercinta ini. Dapat banyak ilmu tentu saja tak dapat dipungkiri. Banyak ikutan lomba dan lain sebagainya.

Awal Bergabung

Saya masih ingat betul kenapa bisa tergabung dalam komunitas penulis tersebut. Tak lain dan tak bukan karena saya ikut kelas menulis bersama Teh Indari. Senang sekali rasanya saat itu ikut kelas bonus komunitas. Sayapun mulai mengikuti berbagai kegiatan disana.

Awal-awal bergabung dulu (di Facebook), anggota masih bisa share link tulisannya secara bebas. Kemudian kebijakan diubah dengan memberikan treat pada hari-hari tertentu untuk bisa posting link tulisan. Kemudian agar bisa lebih memberdayakan blogger dan para penulis perempuan komunitas ini mulai membuat sharing bertema setiap harinya. Seperti Senin Semangat, Selasa Blog, Rabu Buku, Kamis Puisi, Jum'at Puisi, Sabtu PUEBI dan Pasar Minggu.

Makin menarik menu yang disajikan memang. Hal ini semakin banyak menambah ilmu bagi Ibu-ibu penulis yang ingin berkembang. Kemudian Ibu-ibu Doyan Nulis juga hadir dalam Instagram. Jadi bisa saling support juga di Instagram.

Menulis Buku




Saya masih ingat betul sekitar tahun 2017-an dimulailah menulis buku di IIDN. Pertama kali saya ikut menulis antologi adalah buku Aku dan Cagar Budaya. Disini penuh dengan dag dig dug karena ada seleksi yang ketat baik dari pihak IIDN maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini juga merupakan buku antologi saya dengan proses yang paling cepat dan fee yang bisa dipakai buat nraktir bakso teman-teman. Sayangnya saat itu saya cuma nraktir bakso dan mainan buat anak-anak saja hehehe.

Setelahnya makin banyak proyek antologi yang digarap. Saya masih sempat ikut dua antologi yaitu Ngeblog Seru Ala Ibu-ibu dan Sekotak Cerita Untuk Ananda. Kesemuanya melalui seleksi lho teman-teman hehehe. Jadi bangga dong ya bisa masuk tulisannya dalam antologi IIDN ini. 

Dan masih banyak lagi antologi yang digarap bersama IIDN. Sayangnya saya belum berkesempatan ikut lagi. Beberapa karena tema yang tidak sesuai dengan saya, dan beberapanya lagi karena saya terlalu tenggelam dengan rutinitas kantor. Yah begitulah akhirnya saya saat ini masih menjadi penonton di komunitas IIDN tercinta ini.

Harapan Untuk IIDN

Jujur IIDN makin kece karena organisasinya makin kuat. Salut deh buat para pengurus. Disini saya sangat berharap IIDN makin besar dan bisa dijadikan panduan bagi para perempuan untuk berdaya. Apalagi bagi para pemula. Info-info yang disuguhkan sangat bermanfaat.

Saya juga memiliki harapan untuk diri sendiri agar bisa lebih aktif lagi di komunitas penulis ini. Salah satunya mengikuti lomba blog yang diselenggarakan oleh IIDN. Dan setelahnya semoga bisa berkesempatan untuk  kembali berkarya bersama IIDN.

Selamat ulang tahun IIDN 

4 komentar:

  1. Selamat Ultah ... semoga tetap exist ditengah serbuan media pdf

    BalasHapus
  2. Aku tau komunitas ini 😊. Udah banyak denger buru2 yang dihasilkan para membernya, dan juga kegiatan menulis blog yg diadain. Rutin juga Yaa. Dan salut sih banyak membernya yg konsisten menulis. Kadang bikin ga PD mau ikutan gabung 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya nekat aja sih mbak gabung wkwkwk. Kadang aktif kadang pasif duh emang minta ditampol saya nih wkwkwk

      Hapus

Terima kasih sudah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar dengan link hidup akan dihapus ya....