Biasanya setiap upacara
memeringati peristiwa nasional diintruksikan untuk mengenakan baju korpri.
Namun pada upacara tujuhbelasan tahun ini sedikit berbeda. Instruksi dari
kantor pusat mewajibkan kami memakai baju adat.
Ha baju adat?!
Iya betul, mengadopsi dari dresscode upacara di istana. Hihi beda
dan seru jadinya. Pertama karena tidak memiliki baju adat. Kedua agak gimana
gitu ya instansi lain pakai baju korpri kami pakai baju adat sendiri.
Banyak yang mulai galau ketika
diumumkan bahwa baju untuk upacara esok adalah baju adat. Salah seorang teman
mengaku tidak punya baju Melayu, baju adat khas Riau. Sebenarnya tidak punya
hanya sudah nggak muat. Sayapun tak ketinggalan galaunya. Walaupun saya yang
aslinya Jawa namun baju adat Jawa tidak saya bawa kesini. Mubazir pikir saya,
tidak akan terpakai juga di bumi lancing kuning. Maka dari itu saya tinggalkan
di kampung halaman.
Satu-satunya baju adat yang saya
miliki adalah baju melayu berwarna orange. Bukannya sengaja bikin, memang dapat
seragam dari kantor. Masalahnya jilbab orange yang saya punya itu nggak asyik
dipakai. Agak licin sehingga harus sering dibetulkan karena bergeser letaknya.
Namun mungkin hari itu hari
keberuntungan saya, sehari sebelum upacara datanglah sebuah paket untuk saya.
Paket yang memang saya nantikan. Hadiah lomba posting foto di Instagram saat
milda IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis) ke-8. Awalnya saya pikir dapat satu jenis saja
karena pas disuruh milih saya memilih handshock tapi ternyata yang tiba malah
tiga jenis. Ada handshock hadiah yang saya pilih, putsing alias ciput kesan
langsing dan buku agenda bekerja sambal bisnis.
Wah kebeneran banget nih, mau
nyobain putsing. Seperti apa sih rasanya pakai putsing ini? Dan pas hari-H saya
memakainya. Ciput dengan hiasan di dahi itu jarang dipakai orang kalau hari
biasa tapi saya pede aja. Soalnya hiasannya nggak norak dan juga tidak terlalu
mencolok, plius putsingnya sangat nyaman untuk saya sehingga menambah rasa
percaya diri.
Putsing yang saya pakai ini
adalah Putsing001. Terbuat dari katun spandek yang sangat nyaman dipakai. Di
kepala tidak terasa ketat dan juga pashmina yang saya pakai ini mau lengket
jadi nggak geser-geser. Nggak bolak-balik benerin pashminanya. Karena
kenyamanannya itulah saya jadi percaya diri buat memakainya. Gimana cakep nggak
hehehehe.
Nah yang ini bagian foto rame-ramenya.
Tuh kan berwarna-warni banget. Ternyata ada banyak hal yang bisa didapat dari
upacara dengan mengenakan baju adat ini:
1. Upacara lebih meriah, kami
yang hanya 30-an orang ini nampak semarak dengan pakaian adat kan? Ketika
mengenakan pakaian yang seragam kami kelihatan sedikit.
2. Peserta upacara nampak lebih fresh. Karena dandan mengenakan baju
adat itu tidak seperti biasa maka peserta upacara kali ini nampak lebih fresh disbanding
hari biasa.
3. Walaupun berbeda-beda tetapi
tetap satu juga. Walaupun bajunya beda-beda tapi kami tetap kompak upacara.
Semoga negara kita makin merdeka.
EFE804AAC3
BalasHapusmmorpg oyunlar
Oyun İndirme Siteleri
Telafili Takipçi
Sanal Numara
Coin Kazanma