*ditulis untuk Monday Flash Fiction
![]() |
Credit |
Aku tersentak mencium aroma
parfum yang sudah tak asing bagiku. Aroma ini bukanlah berasal dari parfum
murahan atau parfum pasaran. Hanya dibuat 999 buah saja di dunia dan harganya
tentu saja selangit, aku tahu karena aku yang membelinya.
Suasana diskotik yang
remang-remang membuatku sulit menemukan orang yang aku cari. Tak lama kudapatkan
sesosok pria yang kucari. Pria yang parfumnya telah menyentakku. Dan akulah
yang memberinya parfum itu.
Aku menghampirinya, gadis yang
tadinya berbicara dengannya beringsut pergi.
“Kemana saja kau Dan? Hampir dua
minggu tak muncul?” sapaku sambil menyodorkan rokok untuknya.
Agak ragu dia menerimanya, “Lagi sibuk
skripsi Tante.” Jawabnya agak tergetar sambil menyalakan rokoknya.
Kusodorkan segepok uang untuknya,
“Temani Tante malam ini.”
“Dimana?”
“Kau ikut saja.”
Dani mengikutiku dari belakang,
kami meluncur menggunakan mobil Ferrari F12 Berlinetta.
“Mobil baru.” Kataku.
Dani hanya diam
Beberapa menit kemudian kami tiba
di rumah. Biasanya aku akan menghadiahi Dani dengan sebuah ciuman atau pelukan
tapi hari ini aku menghadiahinya dengan pukulan. Ya pukulan oleh para
bodyguardku.
“Ke…ke..napa Tante?” kulihat
mulutnya mulai berdarah.
“Mau tahu jawabannya?” kemudian
kupanggil sebuah nama “Lina..”
Gadis itu keluar, nampak perutnya
yang buncit. Wajahnya diam menunduk menangis. Aku yakin Dani tahu siapa Lina
karena kemarin kutemukan foto mesra mereka di buku harian Lina, bahkan beberapa pakaian Dani yang
beraroma parfum itu terserak di atas tempat tidur anakku, Lina.
“Malam ini kuhabisi kau!”