May masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Kenapa rumah Satria ramai dengan orang-orang yang tak ia kenal. Akhirnya karena penasaran May turun ke bawah.
May hampir sampai pintu depan ketika telepon tiba-tiba berbunyi.
" Halo"
" May ini Taufik" kata suara dari seberang yang ternyata adalah Taufik, sahabat May.
" Ya Fik ada apa?"
" May Satria...Satria May..."
May makin penasaran dengan hal yang terjadi pada Satria, May mendadak khawatir dan tiba-tiba teringat dengan mimpi-mimpinya selama ini.
" May Satria meninggal semalam kecelakaan"
Bagai disambar petir May diam mematung sementara air matanya meleleh.
" May, kamu kenapa nak?" Mama May yang baru saja pulang terkejut mendapati putri semata wayangnya mematung dengan lelehan air mata.
May tidak memikirkan hal lain selain menyesali tindakannya, andai kemarin dia tidak membiarkan Satria pergi mungkin hal ini tidak akan terjadi
May hampir sampai pintu depan ketika telepon tiba-tiba berbunyi.
" Halo"
" May ini Taufik" kata suara dari seberang yang ternyata adalah Taufik, sahabat May.
" Ya Fik ada apa?"
" May Satria...Satria May..."
May makin penasaran dengan hal yang terjadi pada Satria, May mendadak khawatir dan tiba-tiba teringat dengan mimpi-mimpinya selama ini.
" May Satria meninggal semalam kecelakaan"
Bagai disambar petir May diam mematung sementara air matanya meleleh.
" May, kamu kenapa nak?" Mama May yang baru saja pulang terkejut mendapati putri semata wayangnya mematung dengan lelehan air mata.
May tidak memikirkan hal lain selain menyesali tindakannya, andai kemarin dia tidak membiarkan Satria pergi mungkin hal ini tidak akan terjadi